Sabtu, 21 April 2012

Cita-cita


Salam damai Paskah,

Sahabat Kristo,

Ketika saya masih anak-anak mama dan papa selalu bertanya!!  "Kalau besar nanti mau jadi apa?"
Aku selalu menjawab "mau jadi insinyur"
Sampai suatu saat aku diwisuda menjadi insinyur sipil yang dihadiri oleh kedua orang tuaku, istri dan anak-anakku
Ketika anakku menginjak usia sekolah, pertanyaan yang sama kutanyakan kepada mereka
"Besok gede mau jadi apa?"
Anak-anakku juha menjawab "Mau jadi insinyur!!" Dan akhirnya anak-anakku semua sudah jadi insinyur dan aku hadir menyaksikan inagurasi juga bersama cucu-cucuku

Sekarang aku suka sekali bermain-main dengan cucuku dan mulai terpikir pertanyaan lagi, nanti besar kamu mau jadi apa?"

Adalah suatu kebahagiaan besar kalau ternyata cita-cita yang kita canangkan setinggi mungkin menjadi kenyataan, tetapi apa yg terjadi kalau cita-cita kita gagal, sekolah gagal, pekerjaan gagal maka yang pertama adalah mencari escape clause/kambing hitam dan yang paling mudah adalah menyalahkan Tuhan yang tidak berpihak kepada mereka yang gagal.

Pernah suatu hari saya bertemu dengan seorang sahabat, dia jadi orang terkaya di Indonesia, lalu dia bercerita tentang keluarganya,
Ayahnya mendidik mereka. Sejak kecil setiap hari wajib berdoa, sampai sekarang beliau mengatakan bahwa setiap hari rabu dirumahnya selalu ada doa bersama, jika ada urusan apapun selalu dinomor duakan karena harus berdoa bersama, dan mereka sekeluarga tiada henti-hentinya berdoa, berterima kasih, mengucap syukur kepada Tuhan apa yang telah mereka dapat.

Benarlah kata mutiara yang mengatakan "Apabila kita bersyukur dan berterima kasih dengan apa yang kita miliki, maka kita akan diberikan kelimpahan sebagai berkat, tetapi apa bila kita terus menyesali kukurangan dan kegagalan kita maka kita pun akan kehilangan segalanya "

Jadi, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa manusia yang tidak punya cita-cita sama dengan berlayar tanpa haluan, jika diombang ambing badai maka hilanglah kendali.

Gapailah cita-citamu dan letakkan pada Pengharapan akan kerja tangan Tuhan
Indahlah Karyanya dalam waktu dan tempatNYA

Damai bersamamu

Adharta
Kupang, 21 April 2012

5 komentar:

  1. wah sama nih cita-citanya jadi insinyur. ya gitu kalo cita-cita harus ada usaha dan juga doa untuk bisa tercapai. jika cita-citanya yang bagus tapi tanpa usaha dan doa ya akan susah tercapai. dan juga jika cita-citanya sudah tercapai jangan lupa bersyukur dan berdoa atas anugrah yang telah diberikan.

    BalasHapus
  2. anggapan saya terhadapan cita-cita ketika kecil adalah sebuah pekerjaan yang diinginkan, tetapi untuk sekarang cita-cita menurut saya adalah sebuah keinginan untuk menjadi orang yang seperti apa. kalau cita-cita hanya sebuah pekerjaan, maka hidup ini tidaklah lebih dari hidup untuk bekerja, tetapi kalau cita-cita adalah sebuah keinginan, maka akan lebih berarti, karena kita bekerja atau berjuang untuk mendapatkan keinginan kita. sebuah cita-cita harus didasari dengan doa dan usaha, dengan adanya hal tersebut mujizat dapat terjadi.

    BalasHapus
  3. Cita-cita adalah tujuan kita dalam hidup. Kita merencanakan ini itu untuk mencapai cita-cita kita. Tetapi hanya restu Tuhan lah kita dapat mencapainya. Apabila Tuhan bilang belum, y belum. Kalau bilang tidak, pasti tidak. Kalau iya, pasti akan kita dapatkan. Sekuat apapun kita berusaha, hanya Tuhan lah yang mengatur semuanya agar indah pada waktunya.

    BalasHapus
  4. Bisa dibilang cita-cita adalah tujuan yang harus diraih seseorang suatu saat nanti. Dengan memiliki cita-cita, sadar ataupun tidak sadar telah menjadi penyemangat dan membuat kita tekun dalam menjalani suatu pekerjaan agar kita dapat mencapai cita-cita itu. Ketika seseorang telah meraih cita-citanya maka akan membuat dirinya dan orang-orang terdekatnya bahagia sekaligus bangga.

    BalasHapus
  5. Orang sukses adalah orang yang mencurahkan lebih dari separuh hidupnya untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita dan tujuan dalam hidupnya.

    BalasHapus