Jumat, 13 April 2012

"PENGHARAPAN itu FIRDAUS"


Jauh sekali tempat  di sana
Dimana itu,  tahupun tidak
Aku harus pergi
Masa depanku
Arah dan jurusan gelap gulita
Hampir semua tiada catatan
Aku harus pergi
Cuma satu yang kumiliki
Keyakinan bahwa itu Citaku
Kujalan dan Berjalan
Terasa lama sekali
Habislah sudah semua, punah kepercayaan dan keyakinan ku
Semua karena haus dan dahaga
Lapar dan cemas
Kecewa dan perasaan putus asa, benci, hati yang biru
Langkah kakiku gontai
Peluh penuhi badan
Jiwa dan ragaku hampa
Perjalanan masih jauh sekali
Aku ingin kembali pulang
Cinta tiada dirasa lagi
Karena aku sendirian
Tiada lagi
Andai saja aku punya sayap
Langit gelap gulita
Angin dingin mulai menusuk tulangku
Gemertak gigi dan bibir ini
Ini siksaan apa jalan?
Aku bertanya alam bisu
Sesatkah perjalanan ini
Tidak ada yang bisa menjawab
Hanya saja aku masih bisa bernyanyi dan menghibur diri 
Ibu peluklah aku dekaplah anakmu
Sepertinya semuanya sudah jadi abu
Saat waktu berlalu
Ada danau kutemui dan hapuslah dahagaku
Tiba-tiba terasa semangat baruku muncul
Pasti sesuatu ada yang menanti
Saat bukit dan gunung kulalui penuh dedaunan, bunga-bunga dan buah pelepas laparku
Aku mau membangun kemah
Dan menceritakan semuanya kepada sahabat
Bahwa kiranya aku telah tiba inilah Firdausku
Pengharapanku
Kuraih dan kudekap semua masa depanku
Inilah pengharapanku
Firdausku

Adharta
Medio April 2012

Diatas Pesawat Garuda melintas pacific menuju Melbourne, Kutulis untuk mengenang anak ANDIKA dan untuk semua sahabat tentang indahnya Pengharapan sama dengan Firdaus

2 komentar:

  1. Semakin berat perjalanan, semakin diuji pengharapan kita. Tetapi, semakin kuat pengharapan kita, Firdaus itu pun semakin nyata dalam keseharian kita.

    BalasHapus
  2. Semakin berat perjalanan, semakin diuji pengharapan kita. Tetapi, semakin kuat pengharapan kita, Firdaus itu pun semakin nyata dalam keseharian kita.

    BalasHapus