Hari ini ternyata aku bisa melihat, bahwa banyak kejadian perpisahan
sepasang kekasih, perceraian suami-istri, dan berakhirnya persahabatan bukan
karena benci dan tidak cinta tetapi adanya distorsi komunikasi.
Kadang kala kita
menjumpai seseorang di manakita sudah suka sekali. Sebaliknya kerap kita juga
berjumpa seseorang tapi kita langsung ada resistensi untuk menyukainya. Kata
orang Cina ini namanya "Ciong".
Atau menurut sahabat baikku, katanya, mungkin di kehidupan sebelumnya
sudah musuhan, jadi waktu re-inkarnasi terjadilah kebencian.
Hari ini aku
harus bertekuk lutut memohon kepada Tuhan agar aku menjadi sabar, jangan marah,
santai, relax, tapi bagaimana? Seorang kepercayaanku di kantor, harus
meninggalkan kantor dan merusak tatanan, dan aturan main perusahaan. Semua
perasaan marah, benci, kesel, sebel, dan
dongkol bercampur jadi satu kayak gado-gado!!! Mau ditumplek ke mana? Mau
menyalahkan diri sendiri, orang lain atau siapa saja, tapi teringat kisah novel
itu. Kita boleh membenci siapa saja,
marah siapa saja, tapi lakukanlah ini dalam cinta, terutama Cinta Kasih Tuhan.
Ada sahabat
bilang saya aneh, masak mau marah saja harus atas nama Bapa dan Putra dan Roh
Kudus Amin. Tapi sore tadi beliau
telepon katanya istrinya lagi marah besar sekali karena waktu ulang tahun dia
lupa mengucapkan selamat ulang tahun, terus piring mangkok dibanting sehingaa pecah
semua. Lalu, dia tanya bagaimana ngomongnya sama istrinya supaya pakai atas
nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Saya tertawa terpingkal-pingkal sampai
keluar air mata, aku bilang kamu baru menyaksikan CINTA yang luar biasa
besarnya, tapi jangan pakai atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Lebih baik pergi
mampir di toko berlian lalu beli cincin saja atau kalung beres semua! Dia
tertawa! Saya pun tertawa. Kami berdua melupakan sedikit kemarahan masing
masing.
Kalau aku maunya
cari makanan enak-enak saja sebagai obat pelipur lara!
Bencilah aku
dalam cintamu!
Adharta
setuju pak banyak pernikahan gagal karena perbedaan bahasa cinta(ada orang yg sudah merasa dicintai jika seorang hadir,ada yang merasa dicintai setelah seorang melakukan sesuatu untuknya,ada yang merasa dicintai setelah seorang memberi sesuatu kepadanya)
BalasHapusdan kita harus mengerti hal ini agar menghindari benturan yang menyakitkan.
sedikit lucu membaca artikel ini, saat membaca kalimat "bencilah dengan cinta" hal ini merupakan hal yang mungkin awalnya terkesan tidak mungkin, karena bagaimana kita membenci tapi sekaligus mencintai?
BalasHapustapi memang banyak terjadi perselisihan atau cekcok dalam suatu hubungan entah pasangan hidup, partner atau orang tua. tetapi bukannya dengan masalah2 tersebut kita jadi mengenal siapa aslinya orang orang yang ada di sekitar kita? dengan terjadinya hal itu kita jadi tahu bagaimana harus bersikap dan terus memperbaiki diri agara menjadi pribadi terbaik bagi orang lain dan kita sendiri