Sejak
tanggal 7 Juni 2012 kemarin, beberapa gedung film penuh. Ada gerakan bersama untuk menonton film Mgr. Soegiyopranoto (SP) yang
disutradara oleh Garin Nugroho (GN). Filmnya dibuat ringan sehingga bisa
dinikmati segala umur. Kendati film ini memiliki daya tarik namun sepertinya
perjuangan promosi yang begitu gencar oleh umat Katolik kurang berdampak
dibandingkan dengan antusiasme masyarakat menonton Avenger. Akhirnya promosi
melalui email, BB, SMS cukup membuat studio XXI agak kewalahan meladeni para
penonoton.
Cerita
dalam film juga dialognya membuat kenangan tersendiri. Saya sendiri lebih tertarik pada gerakan "Nonton Bareng" (Nobar)
daripada film itu sendiri. Beberapa gereja, teritorial, kategorial, sampai KAJ
buat acara Nobar.
Besok
Minggu 10 Juni 2012 jam 12.15 di Studio XXI - Pluit Village, saya bersama
Lingkungan Keluarga Kudus, Paroki Santo Kristoforus bersama 100 warga
lingkungan akan nonton bareng. Upaya
mengumpulkan orang sebanyak ini memiliki suka-duka sendiri sebagai komunitas.
Saya
masih ingat waktu Paus Yohanes Paulus II datang di Jakarta .
Luar biasa sekali secara serempak seluruh umat Katolik bisa berkumpul di
Stadion Senayan. Agenda Nobar juga mengingatkan saya tentang
gerakan-gerakan kebangkitan Umat Katolik.
Beberapa saat yang lalu saya menulis soal perlu adanya sedikit
pengarahan tentang Nobar. Setelah Nobar
apa nilai positif yang bisa kita petik? Yang terpenting lagi adalah ikatan
kekeluargaan. Jalinan silaturahmi dan persahabatan jadi lebih akrab, baik antarumat
Katolik maupun antarumat Katolik dengan masyarakat pada umumnya. Film SP
menghantar umat bisa melihat suatu kebanggaan bahwa ada sesuatu di antara kita
umat Katolik, yang kita sendiri hampir tidak tahu kalau kita memiliki yakni Cor
Unnum et anima Una et eclesia una (Kalau tidak salah tulis)
Bisa
saja satu hari nanti umat Katolik akan melihat suatu kenyataan bahwa umat
Katolik akan tercerai-berai, kalau kita tidak mulai dari sekarang menyadari
kekayaan dan kekuatan yang kita miliki :
a. Sakramen pengakuan dosa (sumber kekuatan dan energi positif yang
tiada bandingnya) juga sakramen lainnya.
b. Devosi Maria, kekuatan dalam kelembutan seorang ibu, sifat
feminin bukan kekerasan, welas asih dan pemaaf.
c. Pastor, sebagai Klerus, merupakan kepemimpinan yang memiliki kuasa
yang berasal dari Yesus sendiri. Kekurangan
atau musnahnya Pastor tamatlah agama Katolik.
d. Vatikan, di bawah Bapa Suci, menjadi simbol Kerajaan Allah di muka bumi.
e. Kebersamaan, satu hati, satu jiwa, satu gereja ( Cor unnum et
anima una et Eclesia una) ini yang menarik sekali karena komunitas basis,
dasarnya adalah kebersamaan dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat sosial.
Tradisi kebersamaan, perlu kita angkat untuk menghantar 4 kekuatan kita dan
+1 penunjang kekuatan. Semoga rahmat
Allah, kasih karunia Roh Kudus bisa mengisi kekosongan hati kita, kesulitan
kita, kecemburuan kita, kesombongan kita, keserakahan kita, dan segala sisi
sisi kekurangan kita melalui kebersamaan.
Damai dan Cinta
bersamamu
Adharta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar