Sahabat Kristo!
Selamat merayakan Hari Raya Tritunggal Maha
Kudus
Keponakanku Adam, datang dari Toronto
minggu lalu. Sore ini mampir di
rumah bersama pacarnya Melisa. Mereka akan melangsungkan pernikahan
beberapa pekan lagi. Malam ini aku mau traktir makan
bersama anak, mantu dan cucu. Kebetulan sore ini istri ada acara jadi tidak ikut ke Central Park. Jalan
raya malam ini padat merayap, bahkan ketika sampai di Central Park suasana
hiruk-pikuk dan ramai sekali. Akhirnya melalui perjuangan dapat juga posisi
Valey Parking. Di restoran kami harus menunggu antri hampir 45 menit baru dapat
tempat duduk, lalu makan buru-buru karena last order tinggal 30 menit lagi, Sungguh
ramai malam minggu ini dan sangat krodit, anakku bilang maklumlah Tanggal Muda.
Mengapa harus tanggal muda? Ketika menatap
sesuatu karakter manusia inilah bedanya kita di Indonesia dengan di luar
negeri. Kalau kita selalu menghabiskan
apa yang kita terima di awal, di saat semuanya baru terima, seperti gaji,
bonus, dll. Sehingga pada tanggal tua, semua tempat sepi bahkan restoran sepi,
toko sepi jadi harus promosi weekend sale dan midnight sale.
Lain dengan di Eropa di sana ada
suatu tradisi yakni kalau terima gaji itu diambil 10 persen untuk cadangan,
baik untuk sosial dll (perpuluhan kali yaaa) lalu 60 persen buat kehidupan
sebulan (tidak boleh diganggu) dan 20 persen buat tabungan hari tua (walau
sudah punya CPF- Karena anak-anak di Eropa jarang urus orang tuanya, jadi orang
tua tidak manja dan harus hidup sendiri dan Mandiri. Kasihan juga ya dan banyak rumah Jompo kali
ya) sisa yang bisa dibuat belanja, entertain hanyalah 10 persen. Tradisi ini
baik karena mengikuti aturan dan di manage dengan baik.
Berbeda dengan di Cina, kata kakek saya
" Kamu hanya boleh belanja 10 persen kalau kamu sudah bisa menabung 10x
lipat "wahhhh artinya kalau saya punya deposito 10 juta baru boleh belanja
1 juta. Selama belum punya tabungan dilarang keras berbelanja atau untuk foya-foya,
pesta pora dan main (main judi tradisi khas).
Kalau kita lain lagi, habisin semua
pendapatan wong ada cadangan hutang !!! Sungguh ironis sekali di saat semua
membutuhkan tradisi membangun, kita kurang memiliki sense ini.
Hari ini Tradisi Katolik merayakan Hari
Raya Tritunggal Maha Kudus, suatu tradisi indah sekali untuk membangun iman (terima
kasih buat Romo Vikjen Yohanes Soebagyo Pr karena pagi-pagi ikut sharing
Sarapan Rohani,..... lekas sembuh dari Flu yaaa).
Bagaimana kalau kita sekarang membagun
Tradisi Tanggal Muda dengan bermurah hati, mendahulukan kepentingan untuk Tuhan,
bermurah hati untuk mencintai keluarga, berfoya-foya dengan makanan Rohani,
memborong benda-benda Rohani, dan akhirnya demi Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
kita bangkit dalam Kasih-Nya
Tuhan memberkati
Tuhan memberkati
Salam dan Doa
Adharta
Sebelum ini saya tidak pernah menyadari kebiasaan orang Indonesia yang satu ini. Kalau dipikir ada benarnya, setiap tanggal muda ini tempat-tempat seperti mall, cafe dan restaurant selalu ramai oleh pengunjung. Padahal uang yang didapat itu dibutuhkan untuk hidup sebulan, bukan semalam. Dan seharusnya juga kita mencontoh kebiasaan orang Eropa dan China yang me-manage dengan baik penghasilan mereka dengan memikirkan hari depan.
BalasHapusSaya sendiri jarang sekali menghabiskan uang untuk 'hiburan tanggal muda' itu. Selain masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, menurut saya bila seandainya kita ingin menghabiskan uang lebih untuk hiburan sekalipun, ada baiknya dilakukan justru pada akhir bulan, supaya sebelum mati kelaparan sudah dekat tanggal muda lagi, hehe :)
Salam sejahtera.