Salam bahagia dan suka cita
Sebuah ambulance meraung-raung sepanjang Jalan S. Parman, Slipi, bahkan
cenderung ngebut, lalu menyalib mobil saya, dan langsung masuk RS
Dharmais. Di belakang mobil ambulance
ada 2 Kijang Inova. Mobil yang di depan
melambai-lambaikan tangan menyuruh saya minggir, tapi kondisi jalan macet. Seorang penumpang mobil kijang tadi turun
menggedor kaca mobil saya dan memaksa saya supaya ikut masuk di RS supaya
ambulance bisa masuk. Tadinya saya bilang sopir saya biarkan saja dan tidak usah diladeni. Lalu, turun lagi penumpangnya seorang ibu muda, dia
langsung menyapa saya : "Pak Adharta, tolong dong bisa belok masuk ke
Rumah Sakit, papa saya kritis, kena serangan jantung!", pintanya dengan
tergesa-gesa. Saya kaget juga lantaran
namaku disebut dengan jelas. Saya terpaksa ikut belok ke RS, mestinya saya bisa
di parkiran saja. Tapi
karena orang itu menyebut namaku, aku turun
dan kepingin tahu siapa itu? Aku ikut
masuk ke halaman RS dan ternyata sudah terlambat, pasien sudah putus
napas. Semua menangis sebelum turun dari
ambulance. Keluarga ini dari Paroki
Kedoya. Mereka kenal saya (tapi aku bingung karena saya tak kenal mereka, malu
juga yaaa). Mereka berunding sebentar
dan jenasahnya dipindahkan ke RS Kedoya.
Rumah Sakit adalah bagian dari kehidupan
kita. Ia tak bisa terlepas dari siapa
saja sebab semua orang pasti pernah sakit dan perlu perawatan, tetapi jika
terlambat taruhannya nyawa. Memang waktu
sangat menentukan nasib, tapi ada baiknya kita perlu persiapan. Saya pikir tidak ada salahnya di rumah dan handphone
kita punya daftar nama, nomor telephone, PIN dokter yang kita kenal, nomor
emergency RS terdekat, dan ambulance sehingga bisa secepat mungkin mendapatkan
pertolongan.
Ada seorang sahabat, suatu malam saya dan Pastor Yance Mangkey, MSC
harus membawanya ke RS Royal Taruma. Dokternya
dari Paroki Stella Maris-Pluit. Lantaran
dokter dan perawat kenal pastor yang bersama kami, maka semuanya jadi lancar
(pastor ngetop, urusan jadi lebih cepat)
Rumah sakit, pilihan akhir perawatan
kesehatan. Kalau bisa jangan sampai
kita masuk RS. Kalau ada yang terpaksa masuk RS maka begitu banyak pilihan RS. Singapura adalah pilihan terdekat bagi mereka
yang berkantong tebal. Selain karena pelayanannya prima, juga karena hasil pemeriksaannya
memiliki tingkat akurasi tinggi. Lalu, apa pilihan bagi sesama yang berkantong
tipis? Saya yakin begitu banyak campur tangan Tuhan bagi mereka yang tak
berdaya secara finansial tetapi membutuhkan kesembuhan dari segala sakit dan
penyakitnya.
Peristiwa di atas juga mengingatkan kita untuk
bisa mengenal para dokter. Ada baiknya
juga para dokter di paroki angkat jari. Kita buat daftar namanya dan Rumah
sakitnya. Kita sebarkan ke umat. Tuhan
juga mengharapkan kita mengenal banyak sahabat, karena semakin banyak sahabat
kita semakin mengenal wajah Tuhan. Takdir
memang tidak bisa di tolak, seperti sahabat saya Jefrey Dompas. Di usia
produktif 52 tahun dia harus pulang
padahal gereja membutuhkan tenaganya. Sepertinya Tuhan punya rencana lain
terhadapnya.
Tuhan mendampingi, melindungi dan
memberkati kita semua.
Salam dan Doa
Adharta
Note : Doa buat Jefrey, semoga Tuhan memberikan damai dan istirahat kekal buat dia.
Note : Doa buat Jefrey, semoga Tuhan memberikan damai dan istirahat kekal buat dia.
Saya setuju. Memang setiap kejadian,penyakit, dan sebagainya semua datang tanpa kita ketahui karna semua Tuhan lah yang mengatur.Tetapi setiap sebelum kejadian lebih baik kita waspada dan mengantisipasi setiap kejadian yang kemungkinan akan terjadi pada kita.
BalasHapusbenar pak,berserah kepada Tuhan bukan berarti pasif,tapi tetap mengusahakan yang terbaik.
BalasHapusSaya setuju dengan bapak. Segala sesuatu sudah diatur oleh tuhan, tetapi kita tidak boleh pasrah saja tanpa berbuat apa-apa, lebih baik nya kita mencoba untuk mencegah , waspada dan mengantisipasi semua hal buruk yang bisa menimpa diri kita , keluarga ataupun orang dekat kita. Karena tuhan akan memberikan penerangan kepada orang yang berusaha daripada yang pasrah begitu saja.
BalasHapusSetuju dengan kata "takdir memang tidak bisa ditolak", tapi nasib masih bisa diubah apabila kita mau berusaha. Kesehatan memanglah sesuatu yang mahal. Saya pun sadar akan itu. Dengan membaca tulisan bapak ini, saya makin menyadari begitu pentingnya menjaga kesehatan saya dan orang-orang yang saya cintai.
BalasHapusDari kasus diatas, bisa dilihat bahwa rumah sakit memiliki peran penting dalam melayani masyarakat. Tetapi bila disaat darurat, kita berlomba dengan waktu, beda beberapa detik saja taruhannya adalah nyawa. Disaat seperti kasus diatas, kita tidak dapat menyalahkan siapa-siapa, rumah sakit sudah bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa pasiennya. Tetapi jika Tuhan berencana lain, maka tidak ada yang dapat mengubahnya.
BalasHapusSegala sesuatu sudah diatur oleh tuhan,kita tidak boleh pasrah saja tanpa berbuat apa-apa, lebih baik nya kita mencoba untuk waspada dan mencegah semua hal buruk yang bisa menimpa diri kita dan keluarga.
BalasHapusintinya kita harus selalu jaga kesehatan dan selalu menjaga Pola makan dan minum dan juga sring berolah raga karena itu guna untuk mencegah segala penyakit yang datang dan timbul
BalasHapus