Kamis, 28 Juni 2012

Rumah Sakit


Salam bahagia dan suka cita
Sebuah ambulance meraung-raung sepanjang Jalan S. Parman, Slipi, bahkan cenderung ngebut, lalu menyalib mobil saya, dan langsung masuk RS Dharmais.  Di belakang mobil ambulance ada 2 Kijang Inova.  Mobil yang di depan melambai-lambaikan tangan menyuruh saya minggir, tapi kondisi jalan macet.  Seorang penumpang mobil kijang tadi turun menggedor kaca mobil saya dan memaksa saya supaya ikut masuk di RS supaya ambulance bisa masuk.  Tadinya saya bilang sopir saya biarkan saja dan tidak usah diladeni.  Lalu,  turun lagi penumpangnya seorang ibu muda, dia langsung menyapa saya : "Pak Adharta, tolong dong bisa belok masuk ke Rumah Sakit, papa saya kritis, kena serangan jantung!", pintanya dengan tergesa-gesa.  Saya kaget juga lantaran namaku disebut dengan jelas. Saya terpaksa ikut belok ke RS, mestinya saya bisa di parkiran saja.  Tapi karena orang itu menyebut namaku,  aku turun dan kepingin tahu siapa itu? Aku ikut masuk ke halaman RS dan ternyata sudah terlambat, pasien sudah putus napas.  Semua menangis sebelum turun dari ambulance.  Keluarga ini dari Paroki Kedoya. Mereka kenal saya (tapi aku bingung karena saya tak kenal mereka, malu juga yaaa).  Mereka berunding sebentar dan jenasahnya dipindahkan ke RS Kedoya.
Rumah Sakit adalah bagian dari kehidupan kita.  Ia tak bisa terlepas dari siapa saja sebab semua orang pasti pernah sakit dan perlu perawatan, tetapi jika terlambat taruhannya nyawa.  Memang waktu sangat menentukan nasib, tapi ada baiknya kita perlu persiapan.  Saya pikir tidak ada salahnya di rumah dan handphone kita punya daftar nama, nomor telephone, PIN dokter yang kita kenal, nomor emergency RS terdekat, dan ambulance sehingga bisa secepat mungkin mendapatkan pertolongan.
Ada seorang sahabat,  suatu malam saya dan Pastor Yance Mangkey, MSC harus membawanya ke RS Royal Taruma.  Dokternya dari Paroki Stella Maris-Pluit.  Lantaran dokter dan perawat kenal pastor yang bersama kami, maka semuanya jadi lancar (pastor ngetop, urusan jadi lebih cepat)
Rumah sakit, pilihan akhir perawatan kesehatan.   Kalau bisa jangan sampai kita masuk RS. Kalau ada yang terpaksa masuk RS maka begitu banyak pilihan RS.  Singapura adalah pilihan terdekat bagi mereka yang berkantong tebal.  Selain karena  pelayanannya prima, juga karena hasil pemeriksaannya memiliki tingkat akurasi tinggi. Lalu, apa pilihan bagi sesama yang berkantong tipis? Saya yakin begitu banyak campur tangan Tuhan bagi mereka yang tak berdaya secara finansial tetapi membutuhkan kesembuhan dari segala sakit dan penyakitnya.
 Peristiwa di atas juga mengingatkan kita untuk bisa mengenal para dokter.  Ada baiknya juga para dokter di paroki angkat jari. Kita buat daftar namanya dan Rumah sakitnya.  Kita sebarkan ke umat. Tuhan juga mengharapkan kita mengenal banyak sahabat, karena semakin banyak sahabat kita semakin mengenal wajah Tuhan. Takdir memang tidak bisa di tolak, seperti sahabat saya Jefrey Dompas. Di usia produktif  52 tahun dia harus pulang padahal gereja membutuhkan tenaganya.   Sepertinya Tuhan punya rencana lain terhadapnya.
Tuhan mendampingi, melindungi dan memberkati kita semua.

Salam dan Doa
Adharta

Note : Doa buat Jefrey, semoga Tuhan memberikan damai dan istirahat kekal buat dia.

7 komentar:

  1. Saya setuju. Memang setiap kejadian,penyakit, dan sebagainya semua datang tanpa kita ketahui karna semua Tuhan lah yang mengatur.Tetapi setiap sebelum kejadian lebih baik kita waspada dan mengantisipasi setiap kejadian yang kemungkinan akan terjadi pada kita.

    BalasHapus
  2. benar pak,berserah kepada Tuhan bukan berarti pasif,tapi tetap mengusahakan yang terbaik.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan bapak. Segala sesuatu sudah diatur oleh tuhan, tetapi kita tidak boleh pasrah saja tanpa berbuat apa-apa, lebih baik nya kita mencoba untuk mencegah , waspada dan mengantisipasi semua hal buruk yang bisa menimpa diri kita , keluarga ataupun orang dekat kita. Karena tuhan akan memberikan penerangan kepada orang yang berusaha daripada yang pasrah begitu saja.

    BalasHapus
  4. Setuju dengan kata "takdir memang tidak bisa ditolak", tapi nasib masih bisa diubah apabila kita mau berusaha. Kesehatan memanglah sesuatu yang mahal. Saya pun sadar akan itu. Dengan membaca tulisan bapak ini, saya makin menyadari begitu pentingnya menjaga kesehatan saya dan orang-orang yang saya cintai.

    BalasHapus
  5. Dari kasus diatas, bisa dilihat bahwa rumah sakit memiliki peran penting dalam melayani masyarakat. Tetapi bila disaat darurat, kita berlomba dengan waktu, beda beberapa detik saja taruhannya adalah nyawa. Disaat seperti kasus diatas, kita tidak dapat menyalahkan siapa-siapa, rumah sakit sudah bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa pasiennya. Tetapi jika Tuhan berencana lain, maka tidak ada yang dapat mengubahnya.

    BalasHapus
  6. Segala sesuatu sudah diatur oleh tuhan,kita tidak boleh pasrah saja tanpa berbuat apa-apa, lebih baik nya kita mencoba untuk waspada dan mencegah semua hal buruk yang bisa menimpa diri kita dan keluarga.

    BalasHapus
  7. intinya kita harus selalu jaga kesehatan dan selalu menjaga Pola makan dan minum dan juga sring berolah raga karena itu guna untuk mencegah segala penyakit yang datang dan timbul

    BalasHapus