Kamis, 07 Juni 2012

MENANTI


Salam damai sejahtera,
Kalau kita menanti seseorang untuk berjumpa atau menunggu orang sakit atau melakukan perjalanan di atas kereta api, mobil, pesawat udara, maka hal yang paling kita rasakan adalah "waktu" yang begitu lama dan membosankan. Hal menanti itu akan berbalik 180 derajat kalau dalam masa penantian itu ada sesuatu yang kita kerjakan. Adanya fasilitas BBM memang membuat waktu menanti menjadi berkurang hampir 80 persen. Kadang-kadang kita merasa perjalanan jadi sangat cepat, lampu traffic light seakan jadi singkat, malam serasa hanya 1 jam saja. 
Tetapi, satu hal yang sangat penting dalam perannya membuat penantian menjadi peralihan waktu adalah SAHABAT.  Persahabatan akan sangat berperan, misalnya,  saat di pesawat udara kalau ada teman ngobrol maka perjalanan akan menjadi singkat dan ringan. 
Hal kedua yang bisa berperan adalah PERASAAN, jika kita menanati seseorang dalam perasaan susah dan sedih, maka kita akan merasa lama.  Tetapi, jika kita menanti dalam perasaan bahagia, senang atau suka maka kondisinya jadi berbeda.  Sewaktu menonton film bagus seperti pekan lalu seperti Avenger yang durasinya hampir 2 jam, tetapi karena filmnya bagus rasanya singkat sekali.
Memang MENANTI selalu menjadi bagian dari hidup kita.   Bahkan hampir setiap hari kita alami.  Apalagi jika hal ini terjadi saat kita berada dalam situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan. Ada beberapa hal yang saya alami untuk menghadapinya.
Pertama, berdoa dan menikmati masa penantian sebagai pengorbanan saya untuk seseorang, bisa rosario, Salam Maria atau Bapa kami atau berdialog dengan Tuhan.
Kedua : mengaktifkan pikiran positif untuk menghilangkan rasa bosan dengan dengan menulis atau membaca buku.  Saya juga mengisi TTS atau Sudoku atau main game, poker atau Angry Bird.
Ketiga : mencari teman untuk suatu kebersamaan, sambil menikmati makanan kecil atau kadang-kadang iseng merokok (buat perokok, katanya rokok adalah sahabat)
Budaya setiap negara dan bangsa di dunia juga berbeda-beda. Hal itu mempengaruhi sikap menghadapi masa penantian itu. Peraturan di Singapura, misalnya, bagaimana mengantri taksi atau masuk Toll autobahn, mengantri makanan, dan check in hotel, semuanya sangat tertib dan rapi.
Lagu unchained melody mengiringi aku menulis dan hatiku tersentuh karena God speech dan I am hunger of love.  Lagu ini ditulis oleh orang tidak dikenal di sebuah penjara di mana dia menanti Hukuman Mati.  Ia belum selesai menulis lagunya saat dia harus menghadapi hukumannya. Menanti ditulis dengan indah sekali. Dalam film-film pun banyak sekali kita saksikan bagaimana cara, aturan dan kisah tentang penantian.
Bagaimana kita menyikapi masa penantian kita untuk bertemu Bapa di Surga? Ini akan menjadi suatu Pengharapan yang sangat indah, jika hidup kita bisa berarti bagi diri kita, bagi keluarga juga bagi masyarakat.
Buat saudaraku yang sakit dan atau berbaring di tempat tidur.  Doaku menyertaimu semua, kiranya bilur-bilur Yesus bisa memberikan inspirasi dalam doa dan pengharapannya.

Salam dan doa
Adharta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar