Salam damai sejahtera,
Kalau kita menanti seseorang untuk berjumpa atau menunggu
orang sakit atau melakukan perjalanan di atas kereta api, mobil, pesawat udara,
maka hal yang paling kita rasakan adalah "waktu" yang begitu lama dan
membosankan. Hal menanti itu akan berbalik 180 derajat kalau dalam masa
penantian itu ada sesuatu yang kita kerjakan. Adanya fasilitas BBM memang
membuat waktu menanti menjadi berkurang hampir 80 persen. Kadang-kadang kita
merasa perjalanan jadi sangat cepat, lampu traffic
light seakan jadi singkat, malam serasa hanya 1 jam saja.
Tetapi, satu hal yang sangat penting dalam perannya membuat
penantian menjadi peralihan waktu adalah SAHABAT. Persahabatan akan sangat berperan, misalnya, saat di pesawat udara kalau ada teman ngobrol
maka perjalanan akan menjadi singkat dan ringan.
Hal kedua yang bisa berperan adalah PERASAAN, jika kita
menanati seseorang dalam perasaan susah dan sedih, maka kita akan merasa
lama. Tetapi, jika kita menanti dalam
perasaan bahagia, senang atau suka maka kondisinya jadi berbeda. Sewaktu menonton film bagus seperti pekan
lalu seperti Avenger yang durasinya hampir 2 jam, tetapi karena filmnya bagus
rasanya singkat sekali.
Memang MENANTI selalu menjadi bagian dari hidup kita. Bahkan
hampir setiap hari kita alami. Apalagi
jika hal ini terjadi saat kita berada dalam situasi dan kondisi yang tidak
menguntungkan. Ada beberapa hal yang saya alami untuk menghadapinya.
Pertama, berdoa dan menikmati masa penantian sebagai pengorbanan saya untuk
seseorang, bisa rosario, Salam Maria atau Bapa kami atau berdialog dengan
Tuhan.
Kedua : mengaktifkan pikiran positif untuk menghilangkan rasa bosan dengan
dengan menulis atau membaca buku. Saya
juga mengisi TTS atau Sudoku atau main game, poker atau Angry Bird.
Ketiga : mencari teman untuk suatu kebersamaan, sambil menikmati makanan kecil
atau kadang-kadang iseng merokok (buat perokok, katanya rokok adalah sahabat)
Budaya setiap
negara dan bangsa di dunia juga berbeda-beda. Hal itu mempengaruhi sikap
menghadapi masa penantian itu. Peraturan di Singapura, misalnya, bagaimana
mengantri taksi atau masuk Toll autobahn, mengantri makanan, dan check in hotel, semuanya sangat tertib
dan rapi.
Lagu unchained melody mengiringi aku menulis
dan hatiku tersentuh karena God speech dan I am hunger of love. Lagu ini ditulis oleh orang tidak dikenal di
sebuah penjara di mana dia menanti Hukuman Mati. Ia belum selesai menulis lagunya saat dia harus
menghadapi hukumannya. Menanti ditulis dengan indah sekali. Dalam film-film pun
banyak sekali kita saksikan bagaimana cara, aturan dan kisah tentang penantian.
Bagaimana kita
menyikapi masa penantian kita untuk bertemu Bapa di Surga? Ini akan menjadi
suatu Pengharapan yang sangat indah, jika hidup kita bisa berarti bagi diri
kita, bagi keluarga juga bagi masyarakat.
Buat saudaraku yang
sakit dan atau berbaring di tempat tidur. Doaku menyertaimu semua, kiranya bilur-bilur
Yesus bisa memberikan inspirasi dalam doa dan pengharapannya.
Salam dan doa
Adharta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar