Saya
punya sahabat almarhum Kapten Nayoan (Cor panggilan akrab). Ia suami dari Ibu Nayoan (mantan Ketua
Lingkungan Keluarga Kudus). Ia seorang Kapten Kapal yang handal, kata beliau :
"Tuhan tidak pernah menjanjikan pelayaran dalam cuaca selalu baik, tetapi
Tuhan akan membawa kita ke pelabuhan tujuan yang indah.”
Berlayar
di laut memang mempunyai pengalaman tersendiri.
Apa lagi yang punya pengalaman tersendiri. Di tahun 1991, saya membawa umat lingkungan sekitar 70 orang
didampingi seorang Romo Linus Laga, Pr (alm) ke Pulau Karang Beras, Kepulauan
Seribu. Nasib kurang baik karena kapal
kami rusak dan tidak ada telepon, sehingga tengah malam saya, pastor dan Pak
Mamusung harus menyeberang naik sampan ke Pulau Pramuka. Sekitar 2 jam kami berlayar dalam keadaan
gelap gulita untuk mencari telepon minta bantuan kapal dari Jakarta (mau cerita
jelas bisa tanya istri saya)
Sampai
sekarang saya usaha di dunia pelayaran. Setiap hari berkomunikasi
dengan anak-anak kapal yang berada di perairan.
Bahkan kadang kala dalam cuaca yg sangat buruk.
Kehidupan
kita juga ibarat berlayar di samudra bagai bahtera mengarungi lautan. Tentu
juga sering mengalami badai dan cuaca buruk. Tuhan berkenan memberikan kemampuan untuk
menghadapi segala cuaca tanpa putus asa. Tuhan menghibur kita, memberikan
pengharapan dan juga memperkuat kita dalam suka cita. Namun kadang kala kita
seperti Petrus, karena kurang percaya akhirnya harus tenggelam.
Ada
satu hal yang menarik sekali dalam kehidupan kita bahwa kita akan menuju ke sebuah
pelabuhan. Sering kita lupa pelabuhan
mana itu?
Pelabuhan utama dan pelabuhan singgah. Kita tidak tahu persiapan apa saja dan bekal apa saja yang harus kita bawa. Bahkan kadang kita kehabisan bekal di tengah jalan. Namun demikian Tuhan tetap menjanjikan pelabuhan tujuan yang indah.
Pelabuhan utama dan pelabuhan singgah. Kita tidak tahu persiapan apa saja dan bekal apa saja yang harus kita bawa. Bahkan kadang kita kehabisan bekal di tengah jalan. Namun demikian Tuhan tetap menjanjikan pelabuhan tujuan yang indah.
Berbahagilah
orang yang bisa menjadi nahkoda handal dalam kehidupan, khususnya dalam bahtera
keluarga yang mengarungi dunia. Apa lagi yang bisa mencapai pelabuhan tujuan
yang indah.
Damai sejahtera menemani
kita semua
Adharta
saya setuju sekali dengan Kehidupan kita ini ibarat berlayar di samudra bagai bahtera mengarungi lautan. Tentu juga sering mengalami badai dan cuaca buruk. Tuhan berkenan memberikan kemampuan untuk menghadapi segala cuaca tanpa putus asa.
BalasHapus