Sabtu, 16 Juni 2012

Pemberian


Tadi malam, di rumahku ada kejadian agak aneh.  Seekor burung Beo, kepala hitam berbulu hijau, tiba-tiba masuk rumahku.  Kasihan sekali badannya penuh luka, wajahnya lusuh dan kondisinya lemah sekali, padahal burung ini cantik sekali pasti harganya mahal.
Teringat aku akan kisah 1001 malam (ditulis oleh pujangga Mesir untuk Ratu Farah) tentang seekor burung kaki patah yang ditemukan seorang petani. Setelah sembuh dia dikasih 3 permintaan (ini jin kaleee boleh minta apa saja), lalu petani itu minta istri cantik dan baik, rumah dan harta, sekejap semuanya tersedia.  Seorang sahabatnya yang iri hati pun mencari seekor burung lalu kakinya dipatahkan, lalu sengaja merawatnya, setelah sembuh dia pun dapat menerima 3 permintaan yang sama, istri cantik, rumah dan harta.  Tetapi, bedanya dia tidak bahagia dan akhirnya bunuh diri (istrinya cantik tapi galak, merintah, menindas, memeras dan suka mukul, itu kata anakku menjawab kisahku saat mereka masih kecil). Mungkin ada benarnya juga yaa !!!
Burungnya yang masuk rumahku sekarang sedang dirawat, dan senang sekali aku kasih jagung dan nanti kalau sembuh dan aku mau minta dia 3 permintaan :

  1. Gedung Karya Pastoral Paroki Santo Kristoforus segera selesai dibangun.
  2. Banyak donaturnya yaa
  3. Semua umat senang dan bahagia.
Tadi ada yang nanya waktu kisah ini kusampaikan kok ga minta seperti petani itu?  Aku bilang tidak karena istriku cantik, rumah dan harta aku udah punya hahahaha (istriku pasti tertawa kalau baca ini)
Setiap usaha pasti dapat imbalan pemberian apakah upah, harta benda, makanan dan tiada henti-hentinya berkat jika kita hadir dalam tangan Tuhan.  Khususnya berkat kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan tiada ketinggalan berkat persahabatan.
Tadi pun dua orang  yang telepon karena baca TEA-time, lalu bertanya apakah saya sedang sedih atau susah?  Jawabnya "iya!!".  Karena ada sahabat yang masuk rumah sakit (doa khusus buat pak Hermanto Gunadi semoga lekas sembuh dan ibu tabah yaaa).  Ada  sahabat susah jadi aku sedih sekali dan aku juga banyak masalah, untung ada burung bernyanyi di rumahku karena Tuhan mengirim burung bernyanyi untuk menghiburku (kalau ada yang merasa kehilangan burung beo kepala hitam berbulu hijau, silahkan ambil di rumahku yaaaaaa, aku gak nyuri lho suerrr, bisa nyanyi, bersiul dan mungkin bisa berbicara).  "One Friend without hope is too much !" 
Semoga Rahmat Tuhan bernyanyi riang di hati kita semua, maka sirnalah semua kesepian dan kesedihan, diganti sumber suka cita yang mengalir.

Salam dan doa
Adharta

(Tulisan ini kutulis buat hadiah ulang tahun seseorang yang kami cintai besok, juga hadiah buat Romo Vikjen yang selalu menguatkan aku, mohon Doa dan restu)

4 komentar:

  1. menarik sekali topik yang anda utarakan, yah tapi kita sebagai manusia setelah melakukan suatu pekerjaan sering kali tanpa sadar menjadi mengharapkan pemberian, baik itu diucapkan atau hanya dipendam. mungkin memang itulah sifat alamiah manusia. tapi pelajaran yang saya petik dari cerita anda adalah cukup dengan bekerja dengan tulus maka otomatis pemberian akan datang tanpa harus memikirkannya. tapi memang tidak pernah ada salahnya berharap.

    BalasHapus
  2. wah memang Tuhan punya banyak cara untuk menghibur umatNya

    BalasHapus
  3. Saya jadi ingat dengan kisah burung bangau yang terluka, sebuah dongeng dari Jepang. Namun setelah dirawat dan sembuh, burun bangau ini tidak memberi 3 permintaan, melainkan menjelma menjadi seorang wanita cantik yang akhirnya menjadi istri pemuda yang merawatnya.
    Saya sendiri suka dengan 3 permintaan anda. Meminta hal-hal yang baik bagi diri sendiri adalah biasa, itu sifat dasar manusia. Tetapi jauh lebih baik bila kita mampu mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan kepada kita, bukan meminta lebih banyak. Meminta hal baik untuk kepentingan orang lain, di sisi lain, adalah sebuah tindakan yang mulia.
    Salam sejahtera dan saya juga berharap teman anda yang berada di rumah sakit lekas sembuh (atau mungkin sudah sembuh, mengingat tanggal tulisan ini dibuat) :)

    BalasHapus
  4. merawat orang atau binatang yang sedang terluka itu merupakan perbuatan yang baik. sudah selayaknya kita saling tolong menolong sebagai makhluk ciptaan Tuhan. dari kisah yang di atas saya menyimpulkan bahwa setiap perbuatan yang baik akan mendapatkan balasan yang baik. ini merupakan hukum sebab akibat. petani yang pertama itu menolong seekorng burung yang sedang terluka tanpa di ketahui lukanya karena apa dan di tolong, akibat nya petani itu dapat 3 permintaan yang dpt di kabulkan oleh burung itu. sedangkan petani yang kedua itu dengan sengaja mematahkan kaki burung itu dan dirawat akibatnya dia celaka karena telah mencelakakan burung itu. apa yang kita tanam itu lah yang kita petik. kebaikan yang kita tanam maka kebaikan pula yang kita dapatkan sebaliknya kejahatan yang kita tanam maka kejahatan itu pula yang kita dapatkan.

    BalasHapus