Sepekan
sudah demam sepak bola Piala Eropa. Saya
pun ikut-ikutan menonton pertandingan semalam antara Perancis dan Inggris dan
score berakhir 1 : 1 atau draw. Permainan
cantik kedua kesebelasan diwarnai kartu kuning juga. Selesai pertandingan
kamera sempat menyorot pelatih kedua kesebelasan berpelukaan dan bicara akrab
sekali. Demikian juga para pemainnya
saling berpelukan saat selesai pertandingan. Kalau dulu kita nonton Diego Maradona main,
yang menarik beliau suka membuat tanda-salib waktu mau mulai main, atau pada
saat membuat gol.
Pertandingan
semalam mempertontonkan sportivitas tinggi dan laga menawan. Ia juga memberikan
semangat kebersamaan melalui sepak bola. Kita sering memperbincangkan
Sportivitas yang mempengaruhi kehidupan kita. Dan, sportivitas tentu saja menjadi
bagian dari nilai rohani kita, apa saja nilai tersebut :
- jujur dan setia
- rasa saling menghormati
- mengerti dan mematuhi
aturan main
- siap kalah siap menang
- kebersamaan kompak
- motivasi menjadi baik
Demam
sepak bola Piala Eropa 2012 ini juga banyak memberikan berkah buat para
pedagang kaos, sticker logo, topi dan mainan. Kita juga dapat berkah bisa
nonton secara gratis (separuh warga di NTT dan Indonesia Timur lainnya tidak
bisa menikmati siaran langsung RCTI karena signalnya acak-acakan tanpa sebab). Sedangkan, nilai rohani yang bisa kita petik
dari adanya pertandingan sepak bola Piala Eropa ini adalah Damai dan Sukacita
di antara pemain, wasit, penonton dan suporter.
Hal itu tentu saja agak berbeda dengan pertandingan liga dalam negeri
yang penuh dengki, dendam dan perkelahian, tindakan anarkis suporter, caci maki
dan segala sumpah serapah lainnya. Menarik
juga kita lihat hajatan Piala Eropa ini
karena mempersatukan bangsa Eropa yang sedang menghadapi krisis diseluruh benua
dan memberikan konstribusi bagi pembangunan negara, ekonomi dan kebudayaan.
Dalam
kehidupan, kita juga memerlukan nilai sportivitas dalam keluarga, persahabatan
dan pekerjaan. Ibarat kita sedang
bertanding dalam olah raga, dalam berbagai bidang kehidupan pun kita harus menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, damai, jujur, setia, saling menghormati dan siap
menghadapi kenyataan.
Selamat
menonton walaupun pagi hari pasti mengantuk, jangan mengurangi semangat kerja
ya. Tuhan memberkati, melindungi dan mengajar kita dengan nilai sportivitas.
Tuhan memberkati dalam
segala kemurahan-Nya
Adharta
SPORTIVITAS, kata yang sangat sederhana, namun memiliki makna yang sangat dalam. dewasa ini, saya sudah jarang melihat sportivitas di bumi indonesia ini, apalagi dalam hal sepakbola, baik pemain ataupun suporter. jika mereka tidak terima tim kebanggannya dikalahkan, mereka akan mengamuk dengan melemparkan apapun yg mereka pegang ke dalam lapangan. sifat inilah yang harus dihilangkan oleh masyarakat indonesia jika ingin maju. memang tidak hanya dalam olahraga saja sportivitas harus dijunjung tinggi, namun juga dalam segala aspek kehidupan.
BalasHapusTulisan yang menarik seputar perhelatan Euro :)
BalasHapusBenar adanya benua eropa sedang dihantam krisis di bidang ekonomi dan masalah-masalah lain yang mungkin tidak diungkap di permukaan.
Namun dengan diadakan pesta sepakbola Euro ini, untuk sementara masyarakat benua itu mampu terhibur dengan aksi-aksi pemain sepakbola handal mereka.
Sportivitas dalam Euro itu sendiri dapat dijadikan contoh yang luar biasa untuk negara-negara eropa. Di tengah krisis yang melanda, daripada saling menjatuhkan, seharusnya mampu saling membantu dan menguatkan. Siapa yang lebih unggul dan lebih lemah, tidaklah penting asal masalah dapat diatasi bersama secara 'sportif'.
Salam olahraga dan salam sejahtera !
seharusnya liga dalam negeri tidak hanya ingin mencontoh kualitas permainan seperti tingkat Eropa tersebut, tetapi para supporter penggermar juga seharusnya mencontoh bagaimana tingkah atau tindakan para supporter Eropa yang menjunjung tinggi sportivitas. karena dalam olahraga, pada dasarnya semua berteman, memiliki minat yang sama dan saling mengerti.
BalasHapusmenurut saya tim tim di indonesia sudah ga sepeerti dulu lagi, sudah mulai timbul sportivitas, sudah agak jarang ada yg namanya dengki, dendam dan perkelahian, tindakan anarkis suporter, caci maki dan segala sumpah serapah lainnya. walaupun masih ada "beberapa" kelompok.
BalasHapus