Senin, 23 Juli 2012

Keadilan


Salam sejahtera, suka cita dan bahagia menyertai kita semua di pagi ini,
Kata keadilan, hampir dikenal semua orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa dan orang tua.  Seperti apa yang dikatakan Thomas Jefferson bahwa keadilan itu tidak lain adalah perbuatan kita sendiri.  Jadikan setiap perbuatan kita adil bagi orang lain.  Itulah keadilan. Sebaliknya kalau ada sesuatu hal yang kita tuntut keadilannya maka di sana kita tidak adil atau bahkan hilang dari keadilan.
Contohnya ada dua anak kecil memperebutkan mainan karena itu sang ibu marah lalu membuang mainan tersebut.  Di mana keadilannya? Siapa yang tidak adil? Padahal pikiran ibu tersebut hanya supaya anak-anak tidak bertengkar.  Di lain pihak ada orang tua harus membelikan dua ipod untuk dua anak agar tidak berkelahi atau rebutan.  Adilkah ini? Karena orang tua sudah menciptakan egosentris dalam anak.  Tidak ada keadilan buat sang anak walau keinginannya dipenuhi.  Atau ada ibu yang lebih bijaksana dengan mengajak kedua anak bermain bersama? Tapi adilkah? Tetapi apakah tidak mengecewakan salah satu anak? Lalu, bagaimana keadilan itu ada? Ini baru hal yang sangat kecil dalam keluarga.
Seorang ibu bekerja keras siang dan malam.  Seoarang ayah juga bekerja keras siang dan malam.  Tujuannya untuk keluarga, anak-anak dan masa depan anak. Tapi adilkah ini, banyak keluarga akhirnya seperti perahu pecah karena mencari keadilan!
Dalam sidang perceraian Ani dan Peter, diungkapkan bahwa Ani merasa Peter tadi orang miskin setelah kawin dengannya nasibnya berubah menjadi kaya.  Dalam hati Ani selalu menuntut "keadilan" bahwa semua yang dimiliki sekarang adalah haknya.  Apalagi Peter dulu sekolah juga dibiayai oleh keluarga Ani.  Kehidupan yang tadinya harmonis dan bahagia dengan dua anak perempuan yang cantik harus berakhir di pengadilan yang tidak adil! Karena masing-masing pihak tidak bisa mendapatkan keadilan.
Ada sebuah pepatah Cina Kuno yang sangat baik mengatakan bahwa keadilan itu adalah buah kebijaksanaan bukan kebenaran. Saya sering mendengar kalimat, baik itu belum tentu benar dan benar itu belum tentu bijaksana.  Lalu, pertanyaannya di mana posisi keadilan?
Hidup dalam cinta kasih, dalam kedamaian dan penuh suka cita tidak memerlukan keadilan tapi pengorbanan.  Di mana keduanya saling bertolak belakang karena mencari keadilan menuntut kebenaran. Tetapi, pengorbanan itu memberikan hikmat.  Mencari keadilan sering menemukan ketidakadilan.  Tetapi memberikan pengorbanan mendapatkan damai, suka cita dan kebahagiaan.
Pada saat di kayu salib, semua merasa hal tidak adil buat Kristus. Tetapi pengorbanannya mematahkan semua ketidakadilan.  Bahkan menjadi sumber keselamatan dan kebahagiaan.
Mari semua keluarga kita sama-sama berjuang memberikan kebahagiaan  melalui pengorbanan bukan menuntut keadilan.
Berbahagialah kita yang mau berkorban dan memberikan cinta demi kedamaian dalam keluarga

Tuhan memberkati dalam damai dan suka cita
Adharta

6 komentar:

  1. Menurut saya keadilan itu nilai, pengorbanan itu tindakan. Wajar jika seseorang merasa tidak adil karena pengorbanan yang mereka lakukan berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan. namun ada beberapa pengorbanan yang sebaiknya kita ikhlaskan saja jika itu tidak pantas untuk diperdebatkan (hal-hal/masalah kecil).

    BalasHapus
  2. Terkadang orang selalu menuntut yang namanya keadilan. padahal sebenarnya keadilan itu tidak selalu berujung dengan kebahagiaan. maka terkadang diperlukan yang namanya pengorbanan dan mengorbankan yang namanya keadilan dan mau berkorban demi orang lain. karena hal-hal yang benar dan indah tidaklah selalu baik tetapi hal-hal yang baik akan selalu indah dan benar.

    BalasHapus
  3. menurut saya, adil adalah bagaimana kita mendapatkan sesuatu hal sesuai pada porsinya(pengorbanan apa yang telah dilakukan.

    BalasHapus
  4. Keadilan di mata manusia, belum tentu adil di mata tuhan. Jadi hanya tuhan yang menentukan apakah kita sudah adil atau belum terhadap diri sendiri dan orang lain.

    BalasHapus
  5. kebanyakan orang menuntut keadilan tapi pengorbanannya kurang.

    BalasHapus
  6. menurut saya, keadilan mungkin bisa dilihat dari kacanata manusia biasa, tapi tidak ada yang bisa mengalahkan keadilan dari Tuhan karena Tuhanlah yang tahu mana yang adil atau tidak, dan selama kita masih percaya padanya,dia pasti selalu memberikan yang terbaik dan adil untuk kita

    BalasHapus