Semoga Tuhan beserta kita,
Sebuah film layar lebar dengan judul sleeping with my enemy diputar awal tahun 2000- an. Film ini
mencapai Box Office dengan cerita tentang rumah tangga (bagi yang belum nonton
silahkan beli DVD-nya). Cukup berat mencerna makna yang diutarakan film
tersebut, namun pada akhir cerita kita diajak menikmati film yang bagus. Kita
sering mengalami bagaimana tidur dengan musuh kita. Apalagi musuh itu orang dekat kita. Atau yang
lebih parah adalah musuh yang ada dalam hati dan pikiran kita sendiri!
Siapa yang mau tidur sama musuhnya? Kenyataannya kita harus tidur sama musuh
hampir setiap malamnya :
- Marah
- Kesel
- Benci
- Dendam
- Rencana-rencana kotor
Bagaimana
kita bisa tidur nyenyak jika musuh-musuh tidur bersama kita bahkan menguasai
hidup kita. Kalau kita tidur bersama
musuh pasti kita kehilangan suka cita di dalam tidur dan merongrong kehidupan
kita. Dinamika kehidupan kita terganggu bila kurang tidur kan?
Doa malam,
meditasi atau usaha-usaha akan sia-sia kalau hati kita tidak bisa menolak untuk
tidur bersama musuh-musuh itu. Kita perlu sekali mempelajari hal-hal positif
agar bisa mendampingi nurani kita. Satu hal yang sangat membantu adalah belajar
membaca ALKITAB. Kita Suci memiliki
kekuatan luar biasa kalau kita membacanya menjelang tidur. Atau paling tidak ditaruh di samping tempat
tidur, baca gak baca urusan kedua. Biasanya
kalau Kitab Suci dibaca nuansa tidur Anda akan berubah not sleeping with enemy but sleeping beauty!
Seorang ibu
rumah tangga mengambil keputusan drastis, yaitu pulang ke orang tuanya lantaran
sehari-hari tidak menemukan kebahagiaan bersama suaminya. Sang istri yakin kalau pulang ke rumah orang
tuanya hidupnya akan tenang, namun yang diperoleh sebaliknya, hidupnya bagai
neraka, karena cemohan dan ejekan terus
berdatangan dan kebencian meliputinya. Kondisi fisiknya berubah dengan cepat. Badan
kurus kering, sinar mata hilang, nafsu makan tidak ada, psikiater juga tidak
mempan. Sampai suatu hari dia mengambil keputusan lagi untuk pulang ke rumah
keluarganya sendiri. Sang suami yang menggendong anaknya yang paling kecil
menyambutnya. Lalu, mereka masuk rumah
dan makan malam bersama.
Sang istri
bilang kalau dia hanya mau mampir karena kangen sama anak-anak. Ia mau pulang kembali ke orang tuanya keesokan
harinya. Sang suami mengiyakan saja.
Pada malam harinya, pasangan itu tidur bersama anak-anak namun suasana sangat
berisik membuat sang istri gelisah. Sang
suami membawa minuman dan mengajaknya menemani anak-anak yang membaca kisah-kisah
Alkitab. Sampai malam pun suasana sedih terus meliputi sang istri. Saat berbaring dengan gelisah bersama justru
kisah-kisah Alkitab membuatnya lelap sampai esok pagi.
Kebiasaan
menemani anak-anak membaca Alkitab membuat sang istri lupa pulang. Sejak saat
itu secara perlahan kehidupannya pulih dan mereka hidup normal kembali.
Sungguh
kebahagiaan besar kalau kita bisa tidur ditemani ALKITAB, karena Tuhan sendiri
menjaga, menghibur kita dengan kata-kata yang indah.
Damai, damai, damai sertamu
Adharta
tidur dengan musuh memang sangat tidak tenang, dimana kita akan selalu terpikir akan hal-hal yang buruk, saya setuju dengan pendapat adharta, dimana kita harus berpikir positif untuk mengusir pikiran-pikiran yang tidak baik. Alkitab juga bisa membantu kita dalam berpikir positif, dimana dengan alkitab kita akan selalu mengigat akan ajaran tuhan. sehingga akan selalu berpikir akan tuhan yang senantiasa menemani kita di samping walaupun kita sering melupakan nya.
BalasHapusartikel yang bagus sekali pak adharta
segala pesan yang disampaikan Tuhan melalui alkitab memang sangat menguatkan kita dalam menjalani kehidupan ini. wah boleh dicari itu judul filmnya semoga masih ada.
BalasHapusBelakangan, saya mencoba apa yg disarankan didalam artikel bapak ini..dan benar saja hati jau lebih tenang setelah membaca butir2 sabda tuhan..setidaknya melalui membaca alkitab, saya mempunyai kekuatan untuk berusaha melawan apa yg disebut musuh dlm hidup kita..
BalasHapussetuju pak , saya tambahkan sedikit lebih baik mengawali dan mengakhiri hari dengan membaca Alkitab dan berdoa.dengan membaca Alkitab dengan hati yang murni kita akan mengenal Tuhan dan melalui pengenalan tersebut kita juga akan jatuh cinta pada Tuhan dan setelah kita jatuh cinta pada Tuhan itu akan merubah karakter kita semakin serupa dengan Yesus.
BalasHapusSetelah membaca artikel bapak, saya jadi penasaran dengan untuk mencarinya. Memang hidup harus diiringi dengan berfikir positive dan mengingat tuhan agar nyaman dalam menjalani keseharian.
BalasHapusartikel yang baik untuk memotivasi orang.
terima kasih
alkitab adalah pegangan hidup, seperti yang saya pelajari alkitab sebagai penuntun dalam hidup. karna itu kita aka sangat nyaman dan tenang ketika membaca alkitab dan mengingat sang pencipta. apalagi klu kita mengamalkan apa yang kita pelajari dari alkitab akan menjadi kesempurnaan bagi hidup kita. dan memahami tujuan kita hidup.
BalasHapusDidunia ini jarang ada orang yang mampu untuk berdekatan dengan musuhnya, karena sifat egois masing insan. Namun jika kita sanggup untuk melakukan hal itu kebahagian yang terpancar akan jauh lebih berarti dari yang kita bayangkan karena dengan memaafkan kita belajar untuk mengasihi :D
BalasHapusTidur dengan musuh sangatlah tidak enak dan nyaman,dalam kehidupan apapun yang kita lakukan,tanamkanlah energi yang positif pada diri kita,maka dari itu kita akan menemukan kenyamanan,dengan cara apapun,berusahalah untuk tetap bisa positif,tidur dengan kitab suci pastilah akan menimbulakan kenyamanan,karena energi positif yang luar biasa dari kitab suci,karena kitab suci adalah mukjizat dari tuhan yang diturunkan kepada umat manusia dan menjadi pedoman hidup.
BalasHapusada satu hal yang saya tangkap dari artikel ini, yaitu kita yang mengaku percaya pada Tuhan tetapi menolak untuk membaca atau mempercayai firman Tuhan sendiri yang ada dalam bentuk alkitab akan hidup dalam ketidakpastian, seakan janji janji Tuhan tidak akan tergenapi dalam hidup nya dan menimbulkan rasa marah, kecewa, kepahitan dan lain lain. alkitab merupakan janji Tuhan yang di impartasikan, percayalah bahwa alkitab merupakan firman dari Tuhan sendiri
BalasHapushave a nice day
Menurut saya, justru kita harus berterima kasih dengan musuh-musuh kita. Mengapa? Karena banyak hal-hal yang kita terus kembangakan, perbaiki, tingkatkan hanya dengan tujuan, ingin menunjukkan kelebihan kita kepada musuh kita. Dan tanpa kita sadari, musuh-musuh itulah yang membuat kita mampu memotifasi diri kita untuk menjadi yang lebih baik. Bakhan sangat mungkin kita dapat mengenal musuh kita jauh lebih baik daripada teman dekat kita sendiri. Tanpa kita sadari juga, kita terlalu memperhatikan musuh kita, ketimbang orang-orang di sekitar kita
BalasHapustidur dengan musuh memang sangat tidak tenang, dimana kita akan selalu terpikir akan hal-hal yang buruk. Didunia ini jarang ada orang yang mampu untuk berdekatan dengan musuhnya, Namun jika kita sanggup untuk melakukan hal itu kebahagian yang terpancar akan jauh lebih berarti dari yang kita bayangkan karena dengan memaafkan kita belajar untuk mengasihi
BalasHapus