Jumat, 20 Juli 2012

Orang Tua

Sepertinya Sabtu ini berbunga,
Yayasan Dharma Wulan, Wulan itu yang anggotanya terdiri dari  Warga Usia Lanjut.  Luar biasa kakek dan nenek yang mengurus Yayasan ini.  Coba saja anda ke Sentul Selatan masuk di Gedung Dharma Wulan. Di sana anda tentu akan terheran-heran, karena anak muda pasti tidak seseru ini situasinya kalo pada ngumpul bareng. Salah satu syarat menjadi anggota Wulan adalah usia melebihi 50 tahun.  Saya sendiri sudah 3 tahun menjadi anggota Wulan.
Terlepas dari kegiatan Opa-Oma dalam mengisi hari tuanya dengan kegiatan, kita bisa melihat bahwa suka atau tidak suka suatu saat kita akan menjadi orang tua seperti Opa-Oma ini.
Berbicara tentang Orang Tua, maka kita bisa juga berbicara beberapa hal mulai dengan pengertian memang orang sudah tua, atau orang tua kita (ayah, ibu, kakek, nenek) atau orang yang dituakan.  Tetapi jika menyandang gelar orang tua (seperti group Orang Tua ) maka kita akan teringat beberapa nasehat :

1.      Barang siapa tidak menghiraukan  orang tua, maka dia akan punah.
2.      Kalau sudah tua maka pinggang kita diikat lalu dibawa kemana-mana.

Poin pertama pandangan itu diberikan kepada orang muda agar merawat orang tua.  Sedangkan yang kedua agar orang yang sudah tua agar tau diri, bahwa kemana-mana kita seperti bayi nurut wae jadi jangan menyusahkan anak dan cucu.
Romi,  sebut saja seorang pengusaha baru dengan istrinya Juli. Mereka baru saja bertengkar besar.  Permasalahannya mertua Juli, yang sudah jadi Opa dan Oma akan pindah masuk tinggal bersama mereka. Juli keberatan karena dulu sehabis kawin mereka tinggal bersama lebih 10 tahun dengan Papa Mama Romi di RMI (Rumah Mertua Indah).  Tiada hari tanpa pertengkaran.  Semua yang dilakukan Juli salah.  Kini, setelah 10 tahun trauma ini akan berulang.  Apa lagi usia mereka sudah 70-an tahun. Juli berpikir mereka tentu lebih bawel lagi .
Romi bersikeras karena adik-adiknya juga tidak mau merawat orang tuanya karena bawel.  Pilihan rumah jompo bisa saja, tapi hati kecil Romi tidak sampai hati.
Sungguh dilema.  Pertengkaran terus terjadi antara Romi dan Juli kendati akhirnya di putuskan Opa dan Oma masuk rumah mereka.  Namun sungguh aneh.  Kehidupan yang dibayangkan Juli bertolak belakang.   Kini, hidup di rumah Romi dan Juli berubah total, baik suasana, kebersihan, hubungan antara opa-oma dan cucu cucu. Semua penuh suka cita. Setahun lewat bisnis Romi meroket sehingga mereka mengambil keputusan membeli rumah lebih besar di Puri Indah.  Dari rumah 100 meter sekarang menempati rumah 800 meter persegi.  Mobil pun sudah ganti mobil mewah.
Romi sangat aktif membantu gereja.  Juli dan orang tuanya dari keluarga muslim. Bulan puasa opa-oma tetap puasa bahkan kadang-kadang Romi juga puasa katanya biar diet.
Sumber suka cita kadang-kadang abu-abu bahkan hitam dan tidak terlihat.  Malah kadang-kadang menakutkan. Tapi, salah satu cara untuk menemukan kebahagiaan adalah melalui Orang tua. Kita menghormatinya selama masih hidup. Kita menjaganya saat tua.  Kita mengenangnya saaat sudah tiada. 
Saudara kita yang di Muslim sangat percaya bahwa kalau tidak menghormati orang tua maka puasanya saat itu juga batal.
Kalau di Cina, yang disebut kekasih (Ai Ren) bukan pacar, melainkan papa mama atau orang tua, jangan keliru.
Salam suka cita. Doaku buat orang tua semuanya.  Kiranya suka cita besar mengisi hari hari tua.

Tuhan memberkati
Adharta

4 komentar:

  1. Ketika kita masih kecil kita dirawat dan dibimbing oleh orang tua kita. ketika kita telah dewasa mereka telah menjadi orang tua yang memerlukan pertolongan untuk melanjutkan hidupnya. Memang kehidupan itu seperti roda yang berputar, tidak ada yang selalu diatas.

    BalasHapus
  2. Sudah sepantasnya kita mengasihi orang tua kita karena mengingat jasa mereka yang begitu besar dalam hidup kita sebagai anaknya. dan tentunya kitapun suatu hari nanti akan menjadi orang tua sama seperti mereka dan kita pasti juga mengharapkan anak-anak kita menyayangi kita sebagai orang tuanya.

    BalasHapus
  3. Dulu waktu kita masih kecil, orang tua selalu memberikan apa yang kita inginkan dan menjaga kita dengan penuh kasih sayang. Dan saat kita dewasa, orang tua menjadi sedikit posesif karena takut kita salah bergaul. Kini saat kita sudah benar-benar dewasa, kita tau semua yang dilakukan orang tua itu sanggatlah mulia. Dan kini sudah sepatutnya kita memuliakan orang tua dan membalas semua jasa-jasa yang telah mereka berikan tanpa pamrih.

    BalasHapus
  4. orang Tua adalah orang yang telah melahirkan kita dan membesarkan kita juga Sudah sepantasnya kita mengasihi orang tua kita karena mengingat jasa mereka yang begitu besar dalam hidup kita sebagai anaknya, dan kita nanti pasti menjadi orang tua buat anak-anak kita kelak nanti

    BalasHapus