Selamat pagi indah,
Kemarin sore, jam menunjukkan 19.30 sehabis pesta
perkawinan di Hotel Mulia Senayan. Saya
dan istri buru-buru menuju Hotel Haris, Mal Kelapa Gading. Kami menginap di sana karena tadi malam anak
perempuan kakak saya tertua akan menikah hari ini. Jadi,
tadi malam kami sekeluarga bersama keluarga besar lainnya berkumpul
merayakan malam wididaren atau midodareni atau malam bidadari.
Saya mencoba
searching tradisi ini tapi tidak dapat yang tepat. Ada tradisi Jawa yang muncul pada abad ke-11 pada masa masuknya agama
Islam. Ada juga tradisi Cina. Kebiasaan membuat upacara Midodareni dilakukan di
sejumlah tempat. Ritual utama adalah memberkati pengantin wanita. Keluarga mendandaninya sedemikian rupa
sehingga cantik seperti bidadari sehingga malam ini disebut Midodareni.
Dalam
Tradisi Cina biasanya ada upacara khusus bagi kemanten Pria. Sedangkan pengantin wanitanya dipingit dan tidak
boleh jumpa orang. Untuk orang yang kaya
atau bangsawan, penganten wanita hanya dilayani oleh dayang-dayang. Mereka merawat badan, lulur dan spa. Pokoknya dilayani seperti bidadari sampai hari di mana dia dijemput. Beberapa negara hanya melakukan pesta kawin
saja. Ada juga istilah anak muda bachelor
farewell atau istilah melepas bujang.
Pada intinya
malam bidadari adalah penuh dengan DOA dan penghiburan. Sebab keesokan harinya
pengantin wanita akan memasuki kehidupan baru, dunia baru, keluarga baru dan semua
serba baru. Ia tentu perlu adaptasi. Doa
juga untuk menghantar agar keluarga baru memiliki keturunan yang baik, sehat
dan penuh suka cita.
Saya menikmati
beberapa makanan kecil, karena semua keluarga bersuka cita, menyanyi dan
menari. Kasihan juga karena pengantin
harus bangun subuh untuk dandan. Apa
boleh buat harus menahan kantuk sampai acara selesai. Aku memeluk keponakanku yang cantik pada
malam ini mengiringi dengan DOA dan mengharap agar Tuhan memberkati mereka
dalam memasuki bahtera rumah tangga.
Semoga malam
Midodareni juga mengingatkan kita selalu dalam kehidupan berumah tangga. Kita mengembangkan
cinta yang kita peroleh dari Tuhan. Kita
mengajak anak cucu juga agar penuh suka cita dan damai sejahtera.
Salam bidadari
Adharta
Berdasarkan cerita dia atas saya simpulkan dalam menjalani suatu proses penikahan setiap suku mempunyai adat cara melakukan suatu pernikahan.Dalam adat tiap pernikahan mempunyai sebuah arti dan juga mengingatkan kita selalu dalam kehidupan berumah tangga kita mengembangkan cinta yang kita peroleh dari Tuhan. Kita mengajak anak cucu juga agar penuh suka cita dan damai sejahtera.
BalasHapusDalam hal ini saya berkesimpulan bahwa tradisi itu tidak boleh di ditinggalkan begitu saja. Baik dalam keluarga, lingkungan, dll. Adat istiadat memang mempunyai beberapa tradisi sejak dahulu. Oleh sebab itu kita harus selalu hidup berdampingan dalam suka dan cita.
BalasHapusSaya suka indonesia, karena memiliki bermacam-macam budaya, seperti malam midodaremi ini. Dan itulah yang menjadi keunikan Indonesia karena banyak adat istiadat yang harus digunakan untuk sebuah acara perkawinan yang tidak dimiliki bangsa lain.
BalasHapusksimpulan, tradisi peninggalan nenek moyang tidak boleh kita lupakan begitu saja, karena sudah menjadi bagian adat istiadat sejak dolo
BalasHapusOleh sebab itu kita harus selalu hidup berdampingan dan selalu menghargai perbedaan