”Kata-kata yang indah ibarat angin bertiup, bisa
didengar bisa berlalu, tapi yang pasti sejuk dan menyegarkan"
Selamat
pagi yang indah,
Semua
orang ingin berkata-kata dan ingin kata-katanya didengar. Siapa saja
sekalipun dalam keadaan marah. Hanya orang gila yang marah-marah,
bentak-bentak atau teriak-teriak saat tidak ada orang. Demikian juga
kata-kata bijak dalam firman Tuhan. Firman itu akan sia-sia dikeluarkan
jika tidak ada yang mendengarkan seperti kata Yohanes : “Akulah suara yang
berteriak-teriak di padang gurun "luruskan jalan
Tuhan"!” Mengapa harus berteriak di padang gurun? Itulah ibarat hati kita. Saat mendengarkan Firman Tuhan, seperti teriakan di padang gurun, karena hati kita gersang, namun
kata-kata indah bagaikan angin bertiup, bisa didengar, bisa berlalu tetapi yang
pasti menyejukkan hati kita.
Mari kita coba merenungkan sebuah kata saja dari ibu
kita. Saya tidak tahu apakah anda bisa atau tidak. Tapi, saya
mencoba dari diri saya sendiri. Ibu pernah
berkata kepadaku bahwa menyenangkan hati orang itu ibadah.
Aku menambahkan membahagiakan orang adalah
karya keselamatan. Aku tak pernah lupa
sepanjang hidupku. Ia selalu bertiup seperti angin, berlalu di sisiku dan
sangat menyejukkan hatiku.
Mengenangkan kata-kata indah tiada kurang manfaatnya bagi
kehidupan rohani kita. Apalagi kata-kata dari rang yang kita cintai. Jangan sampai membuat orang susah. Di sinilah
susahnya, bagaimana menyenangkan hati orang yang kita benci? Kalau cuma
cintailah musuhmu masih bisa, tapi harus menyenangkan hati musuh kita? Waduh!!!
Mungkin hanya Dewa yang bisa, tapi ada sebuah kata mungkin tidak sulit
jika anda katakan buat menyenangkan hati orang yang paling kita benci
sekalipun. Indah sekali kata tersebut "MAAF". Berani??? Adakah kata yang lebih indah dari "maaf"
jika diutarakan dengan hati yang tulus buat orang yang kita benci atau orang
yang kita cintai? jawabannya ada, katakan "maaf" !!!
Dalam sebuah rumah tangga, pertengkaran,
perbedaan pendapat atau marah-marah saya rasa sudah biasa, tapi jangan
sampai kata-kata itu menyakitkan. Jika menyakitkan buru-buru minta maaf
atau rubahlah sikap menjadi baik, sebagai pengganti kata maaf.
Lalu beliau berkata,
menjelaskan kalau kejadian tadi adalah dampak kata-kata terhadap
mahasiswa. Lalu, kata profesor tersebut
: "ini baru semenit, bayangkan saja kalau suami-istri yang berkelahi
setiap hari, atau kakak adik atau orang tua dan anak, di mana kata-kata
kasar, makian, tentu akan melekat di hati, dan inilah sumber kecelakaan
terbesar bagi manusia.
"Dalam kehidupan
manusia, seorang tuli pun akan mendengar kata-kata indah, walaupun telinganya
tidak mendengar, karena dia mendengar dengan hatinya"
Selamat menikmati pagi
indah. Tuhan memberkatimu selalu dengan berkat Kegembiraan, Kesehatan dan
Kesuksesan
Salam dalam doa
Adharta
Dalam kehidupan layaknya kita menjaga kata-kata kita karena dengan kata-kata yang kita ucapkan dapat menjadi berkat bagi orang lain. dikatakan bahwa orang tuli pun akan mendengar kata-kata yang indah walaupun mereka tidak bisa mendengar, tetapi dengan kata-kata yang indah mereka pun turut dapat merasakan berkat yang terpancar dari kata-kata yang indah.
BalasHapusKata kata itu bisa menjadi pisau buat kita bisa juga menuntun kita.. tergantung penggunaan kata itu
BalasHapusmulutmu harimaumu, mungkin melihat pepatah ini sebaik nya kita lebih bisa menjaga kata kata kita. akan lebih baik jika kita lebih banyak mendengar dari pada harus mengeluarkan kata kata yang akan menjadi pisau untuk orang lain ataupun diri kita sendiri..
BalasHapusKata-kata yang kita keluarkan itu menggambarkan diri kita dalam kehidupan sehari hari dan orang akan menghargai kita apabila kita dapat menjaga lisan kita dengan baik.
BalasHapusMulutmu harimau mu suatu semboyan buat kata kata tergantung kita mengatakan kalimat atau berucap terhadap seseorang
BalasHapussetiap ucapan atau kata-kata adalah doa, maka itu kita harus berhati-hati dalam mengunakan percakapan kita, karena itu juga mengambarkan dari sifat kita.
BalasHapus